Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

Terlahir Miskin, Apakah Itu Takdir? Ini Penjelasannya

Baru-baru ini aku belajar bagaimana pemahaman tentang takdir di dalam Islam yang aku simak di podcast Raymond Chin dan Ust. Felix Siauw. Mungkin teman-teman sudah cukup familiar dengan dua tokoh anak muda yang kritis terhadap ketidakadilan (injustice) di negeri ini. Mereka menyoroti tentang pemahaman masyarakat terhadap takdir. Bahwa selama ini banyak orang yang masih salah dalam memahami takdir. Pemahaman tentang takdir di masyarakat kita sering tertukar dengan pemahaman tentang sesuatu yang bisa diikhtiarkan (diusahakan). Contohnya, ketika ada orang terlahir sebagai orang miskin, mereka bilang itu takdir. Ketika ada orang terlahir dengan kebodohan, mereka bilang itu takdir. Ketika ada orang sakit, mereka bilang tidak perlu ke dokter, biar Allah yang menyembuhkan. Itu hanya sebagian contoh masyarakat yang masih keliru dalam memahami takdir. Lalu, seperti apa pemahaman tentang takdir yang diajarkan di dalam Islam? Ustadz Felix menjelaskan bahwa takdir adalah bagian daripada keimanan, k...

Sering Ditempa Ujian, Begini Cara Aku Menghadapinya

Yang namanya hidup itu tidak terlepas daripada ujian. Karena ujian adalah bagian dari kehidupan. Tuhan menurunkan ujian pada manusia sesuai dengan kadarnya (takaran) masing-masing. Namun, pada kenyataannya masih banyak orang-orang yang mengeluh ketika menerima ujian hidup. Mereka mengeluh karena merasa ujian itu berat. Ujian itu seperti sesuatu yang menggangu dan membuat mereka tidak nyaman. Padahal di dalam Al-Qur'an Allah sudah jelaskan bahwa manusia tidak akan diuji kecuali sesuai dengan kemampuannya. "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (Q.S Al-Baqarah: 286). Nah, bagaimana menyikapi ayat ini yang mungkin tidak sesuai dengan realita yang ada? Aku pun dulu pernah merasa kalau ujian yang aku terima itu terasa berat. Seperti sedang memikul beban yang lebih berat dari massa tubuh kita. Sampai aku berani menentang Tuhan dengan pertanyaan "kenapa harus aku yang mengalami hal ini, sementara orang lain tidak mengalaminya?" Aku ak...

Kalau Dulu Aku Gak Begini, Aku Gak Akan Kayak Gini...

Kalau aku gak pernah diteriakin subuh-subuh sama mama waktu kecil, mungkin aku gak akan rutin bangun (sholat) subuh sampai sekarang. Kalau aku gak disekolahin di SMP Muhammadiyah waktu itu, mungkin aku gak akan pakai jilbab sampai sekarang. Kalau aku gak dipaksa ngaji sambil dihentakkan kayu (bambu yang dibuat pagar) di samping tempat dudukku dulu, bisa aja gak tahu gimana cara baca ayat-ayat Al-Qur'an.  Kalau aku gak dilarang pacaran waktu sekolah dulu, bisa aja terjerumus s*ks bebas.  Kalau aku gak dilarang bergaul sama orang-orang yang suka nyolong mangga tetangga, bisa aja jadi orang yang suka ngambil hak orang lain. Apa yang dulu aku anggap pengekangan dan sikap orang tua yang aku anggap "otoriter", ternyata bisa bawa dampak yang besar di hidupku hingga saat ini. Kadang kita gak sadar kalau sesuatu yang kita benci itu justru baik buat kita. Dan sebaliknya sesuatu yang kita sukai itu bisa jadi buruk buat hidup kita ke depannya. Aku jadi teringat satu ayat Al-Quran yan...

Karena Stres Tidak Bisa Dihilangkan, Begini Cara Kelola Stres

Bisa bedain mana yang bisa dikontrol dan mana yang gak bisa dikontrol itu bikin hidup kamu jadi ringan loh. Selama ini kita tuh terlalu sibuk dengan sesuatu yang diluar kendali kita sampai lupa buat maksimalin apa yang bisa kita kendalikan. Contoh: kamu gak bisa pilih di keluarga mana kamu dilahirkan. Kamu gak bisa ngatur gimana respon (reaksi) orang lain terhadap sikap kamu ke mereka. Kalau kamu berusaha melakukan hal itu, ujung-ujungnya bakal stres. Tapi, cobalah fokus pada apa yang bisa kamu kontrol. Contoh: kamu bisa ngatur gimana tutur kata dan sikap kamu ke orang lain, event orang itu nyebelin. Dan kamu juga bisa ningkatin skill di bidang yang kamu suka. Urusan gimana tanggapan orang sama apa yang kamu lakukan itu gak perlu dipikirin, karena hal itu diluar kendali kamu. Kalau dipikirin terus menerus bakal jadi stres berkepanjangan. Setiap orang pasti pengen hidupnya tenang, terhindar dari stres. Walaupun stres itu gak bisa dihilangin. Tapi, setidaknya kamu tahu gimana cara mengel...

Agar Tidak Jadi Manusia yang Merugi, Terapkan Hal Ini

Beberapa waktu lalu aku sempat menyimak kajian online Ustadz Adi Hidayat di Channel YouTube beliau. Beliau menyampaikan materi tentang "Orang yang Paling Merugi di Dunia". Kajiannya singkat, namun sangat mengena di hati. Aku tidak perlu menguraikannya panjang lebar. Tapi, inti dari kajian itu adalah beliau memperingatkan kepada kita semua yang hidup di dunia hingga saat ini supaya lebih pandai dalam menjalani hidup. Hidup di dunia bukan sekedar hidup, lalu mati begitu saja. Manusia itu hidup dengan segala aktivitas yang dijalani sesuai dengan bidangnya masing-masing. Ada yang berperan (baca: berprofesi) sebagai dokter, guru, pengusaha, seniman, dan lain-lain. Jika profesinya itu hanya sebatas mengejar kepentingan dunia, misalnya hanya untuk mengumpulkan harta benda, hanya untuk jabatan, atau supaya dikenal orang, ya siap-siap saja akan kecewa. Karena semua yang ia dapatkan di dunia akan ditinggalkan. Jadi, orang yang paling merugi yang dimaksud oleh Ustadz Adi adalah mereka y...