Sering Ditempa Ujian, Begini Cara Aku Menghadapinya

Yang namanya hidup itu tidak terlepas daripada ujian. Karena ujian adalah bagian dari kehidupan. Tuhan menurunkan ujian pada manusia sesuai dengan kadarnya (takaran) masing-masing.

Namun, pada kenyataannya masih banyak orang-orang yang mengeluh ketika menerima ujian hidup. Mereka mengeluh karena merasa ujian itu berat. Ujian itu seperti sesuatu yang menggangu dan membuat mereka tidak nyaman. Padahal di dalam Al-Qur'an Allah sudah jelaskan bahwa manusia tidak akan diuji kecuali sesuai dengan kemampuannya.

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (Q.S Al-Baqarah: 286).

Nah, bagaimana menyikapi ayat ini yang mungkin tidak sesuai dengan realita yang ada? Aku pun dulu pernah merasa kalau ujian yang aku terima itu terasa berat. Seperti sedang memikul beban yang lebih berat dari massa tubuh kita. Sampai aku berani menentang Tuhan dengan pertanyaan "kenapa harus aku yang mengalami hal ini, sementara orang lain tidak mengalaminya?"

Aku akui memang sempat berprasangka buruk pada Tuhan yang memberikan ujian. Sampai pada fase aku merasakan stres berkepanjangan. Ujian yang aku terima macam-macam bentuknya. Ada ujian yang datang dari orang tua, teman dekat, tempat aku kerja, bahkan dalam hubungan asmara pun aku menerima ujian, walaupun saat itu aku tidak pacaran. Aneh, kan.

Aku merasa saat itu ujian datang bertubi-tubi. Belum kelar yang satu, datang lagi yang lainnya dan begitu seterusnya.

Dan dari pengalaman itu aku bukan hanya berprasangka buruk pada Tuhan, tapi juga menganggap orang yang menjadi penyebab datangnya ujianku itu jahat, mereka semua jahat.

Seiring berjalannya waktu, tentu aku tidak tinggal diam dengan hanya menerima ujian begitu saja tanpa mencari jalan keluar atau mencari tahu bagaimana cara menghadapi ujian tersebut. Aku pelan-pelan mulai belajar dengan melontarkan berbagai pertanyaan. Ujian itu apa? Kenapa manusia diuji dan bagaimana cara menghadapi ujian tersebut supaya tidak membuat orang merasa stres atau terbebani dengan adanya ujian.

Aku mengutip dari kajian Ustadz Khalid Basalamah di channel YouTube nya. Beliau menjelaskan bahwa ujian itu adalah bentuk teguran dari Allah kepada orang-orang yang melakukan kesalahan atau perbuatan dosa, baik yang disengaja atau tidak. Agar mereka menyadari dan menyesali perbuatannya dengan segera bertaubat kepada Allah. Dan ujian itu juga bisa berupa sinyal bagi orang-orang beriman untuk terus meningkatkan keimanan dan ketaatannya kepada Allah. Kalau yang terjadi sama aku mungkin lebih kepada teguran dari perbuatan dosa yang aku lakukan ya.

Jadi, ketika menerima ujian hidup, yang pertama kali dilakukan adalah terima dulu ujian itu, jangan langsung mengeluh. Lalu identifikasi ujiannya apakah Allah bermaksud menegur kamu karena dosa atau untuk menaikkan level keimanan kamu. Kalau memang karena dosa berarti kamu harus mohon ampun (taubat) dan minta maaf kalau kamu pernah berbuat salah pada orang lain. Setelah itu berkomitmen untuk tidak lagi mengulangi perbuatan dosa yang sama. Dan kamu juga bisa bertanya pada guru atau orang-orang yang sudah berpengalaman dalam menghadapi ujian hidup.

Yang perlu diingat adalah bahwa setiap manusia itu pasti diuji. Dan setiap manusia berbeda-beda tingkatan ujiannya sesuai dengan kemampuan (kesanggupan) masing-masing. Jika kamu merasa saat ini mengalami ujian yang cukup berat, maka kamu harus ingat bahwa Allah memberikan ujian itu karena Dia percaya hanya kamu yang sanggup melewati ujian tersebut. Jadi, perbaiki sudut pandang dalam menyikapi ujian agar ujian itu tidak terasa berat seolah-olah melebihi kapasitas kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Agar Tidak Jadi Manusia yang Merugi, Terapkan Hal Ini

Karena Stres Tidak Bisa Dihilangkan, Begini Cara Kelola Stres

Kalau Dulu Aku Gak Begini, Aku Gak Akan Kayak Gini...